Minggu, 11 Mei 2014

hasik poenelitian pada PT. Ima MOntaz Sejahtera

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1.1 Sejarah PT. Ima Montaz Sejahatera PT. Ima Montaz Sejahtera merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak memproduksi air minum dalam kemasan dengan berbagai ukuran serta memproduksi es batu berukuran besar. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 27 Mei 1987 oleh Tengku H. Zahlul Seorang penguaha asal Banda Aceh yang menetap di Jakarta. Pada bulan juni 1989 sampai Agustus 1989 PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe mengadakan produksi uji coba dengan mengacu pada standar Industri Indonesia (SII) yang selanjutnya pada bulan September sampai Desember 1989 memasuki produksi pra marketing. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1990 diluncurkan produk perdana untuk memasuki pasaran. Perusahaan ini berdiri atas tiga pilar perekonomian Indonesia yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pengusaha swasta dan koperasi. Seiring dengan perkembangan perusahaan maka bulan April 1994 Mount Aqua melebarkan sayap pemasarannya hingga ke pasar eksport antara lain Malaysia, Singapore dan Uni Emirat Arab. Namun pada saat Indonesia dilanda krisis moneter yaitu pada tahun 1998 pemasaran eksport terhenti. Pada Tahun 2005 BUMN dalam hal ini PT. Pupuk Iskandar Muda (persero) terjadi perubahan dalam internal manajemennya, begitu juga dalam kepengurusan kopersi yang menjadi bagian kepemilikan saham PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe, dan pada akhirnya hanya tinggal pihak swastalah yang memiliki keseluruhan saham perusahaan ini. Pada tahun 2005, tepatnya pada bulan Juni 2005 kesemua pemegang saham yang diwakili oleh PT. Samudra Montaz Packaging Industries sepakat menjual seluruh sahamnya pada piak lain. Dan pada bulan Juli 2005 bapak H. Fathani salah satu pengusaha swasta berkedudukan di Lhokseumawe membeli seluruh (100%) saham PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe. Satu bulan setelah pengambil alihan keseluruhan saham perusahaan ini, bapak H. Fathani melakukan penambahan investasi mesin, peralatan dan gudang pabrik. Mencermati tingginya waste air baku yang terbuang percuma, padahal kondisi kelayakannya masih memadai sebagai air bersih, maka pada bulan Juni 2007 PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe menambah investasinya dengan membangun sebuah pabrik Block Ice Plant dengan kapasitas 500 batang per sekali produksi. Berkat kerja keras dari seluruh anggota organisasi perusahaan dan hubungan baik dengan seluruh stake holders yang terus dijaga, maka pada bulan Mei 2010 PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe telah menerima sertifikat produksi ISO 9001:2000 yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikat Produk-Medan. Semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingya artinya kesehatan dengan mengkonsumsi air mineral yang alami, berarti peluang pasar air minum dalam kemasan di Pemerintahan Aceh masih sangat terbuka lebar. Oleh sebab itu di waktu mendatang pada PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe merencankan penambahan investasi dengan membangun pabrik baru di beberapa Kabupaten Kota di Pemerintahan Aceh. Visi dari perusahaan PT. Ima Montaz Sejahtera adalah menjadi produsen produk air minum dalam kemasan yang mendominasi pasar lokal dan nasional. Sedangkan misi dari perusahaan tersebut yaitu membangun industri air minum dalam kemasan setiap kabupaten yang mampu menghasilkan produk berkualitas yang didasarkan pada penelitian dan pengembangan produk inovatif agar lebih mudah dan lebih dekat dengan pasar. PT. Ima Montaz Sejahtera akan terus memperluas pasar keseluruh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan membuka jaringan sub distributor di semua Kabupaten/Kota sehingga Mount Aqua menjadi Leader market di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Sumber air yang diolah oleh perusahaan ini berasal dari sungai Peusangan yang terlebih dahulu dilakukan oleh proses penjernihan air oleh PT. Pupuk Iskandar Muda. Air yang diterima dari PT. Pupuk Iskandar Muda kemudian dilakukan proses pemfilteran lagi. Untuk dapat bersaing dengan kempetitor perusahaan air minum dalam kemasan, kualitas produk menjadi salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kemajuan perusahaan. 4.1.2 Struktur Organisasi PT. Ima Montaz Sejahtera 4.1.2.1 Struktur Organisasi PT. Ima Montaz Sejahtera Struktur Organisasi PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe berdasarkan fungsi – fungsi dan operasional sebagai berikut : 1. Komisaris a. Tujuan Jabatan Mengendalikan aset perusahaan, melakukan pengarahan direksi dalam mengelola perusahaan. b. Tugas Jabatan dan Tanggung jawab Mempertanggung jawab kan semua tugas yang diberikan oleh direksi dalam mengelola perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Director a. Tujuan Jabatan Director mempunyai tujuan jabatan untuk memimpin perusahaan dengan memberikan kebijakan – kebijakan perusahaan seperti memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian. (Manager) b. Tugas Jabatan dan Tanggung jawab Tugas dari Director ialah menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan. Sedangkan Tanggung jawab dari director ialah untuk mengkoordinir semua kepala bagian (manager) dalam menjalankan aktifitas perusahaan untuk menjalankan fungsi manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. General Manager (GM) a. Tujuan Jabatan Memimpin, mengelola dan mengendalikan semua aktivitas operasional perusahaan agar dapat dicapai standar pelayan yang telah ditetapkan dan dapat mencapai target pendapatan dan pengeluaran biaya sesuai dengan budget operasi. b. Tugas Jabatan dan Tanggung jawab Tugas dari GM ialah menandatangani perjanjian kontrak usaha, bertanggung jawab atas segala tugas, dan wewenang yang telah diterapkan oleh PT . Ima Montaz Sejahtera sedangkam tanggung jawab jabatannya ialah membuat rencana taktis perusahaan dan kebijakan operasional perusahaan termasuk implementasi, dan memberikan informasi kepada manager bawahan mengenai kebijakan – kebijakan perusahaan serta perubahan. Serta mengawasi dan mengevaluasi aktivitas yang dilaksanakan oleh setiap departemen dalam perusahaan. 4. Internal Auditing a. Tujuan Jabatan Memastikan bahwa pengendalian dan pengawasan internal dilaksanakan dengan baik, dan efektif. b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari Internal Auditing ialah membantu dewan komisaris untuk menjalankan tugas dan wewenang khusunya yang berhubungan dengan manajemen resiko. Tanggung jawab dari internal Auditing ialah mengevaluasi dokumen – dokumen yang dibuat oleh atasan perusahaan, dan mengawasi seluruh aktifitas manajemen yang dijaankan oleh jajaran perusahaan. 5. Area Sales manager a. Tujuan Jabatan Bertanggung jawab atas segala aktifitas pemasaran. Mengontrol seluruh aktifitas pemasaran, guna melakukan pembinaan dan pengembangan pada setiap pribadi di departement sales. Serta mengontrol biaya operasiona di tiap – tiap sales. b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari Area Sales Manager ialah memasarkan dan menetapkan target pemasaran di tiap – tiap area yang telah di tentukan, menyusun anggaran biaya pemasaran setiap per tahun, serta membuat laporan kegiatan pemasaran baik. Sedangkan Tanggung Jawab dari area sales manager ialah bertanggung jawab atas sub distributor yang di lakukan di tiap – tiap area untuk mencapai target perusahaan yang diterapkan oleh perusahaan. 6. Bussines Distributor Tigaraksa / Others a. Tujuan Jabatan Melaksanakan kegiatan pemasaran b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Bertugas untuk mendistribusikan dan menyusun produk atau barang kepasar sesuai dengan permintaan pasar untuk area Lhokseumawe. Sedangkan tanggung jawabnya ialah pada mempertanggungjawabkan kegiatan pemasaran kepada atasannya yaitu area Sales Manager. 7. Bussines Distributor Mount Aqua a. Tujuan Jabatan Mengevaluasi faktur penjualan internal atau di dalam PT. Ima Montaz Sejahtera. b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari Bussines Distributor membentuk tim penjualan, serta mengumpulkan data dan informasi mengenai produksi Mount Aqua yang dipasarkan. Memasarkan Produk Mount Aqua dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Tanggung jawab dari Bussines Distributor ialah mempertanggungjawabkan kegiatan pemasaran internal kepada bagian Area Sales Manager. 8. Bussines Distributor Depo Langsa a. Tujuan Jabatan Mendistribusikan barang atau produk Mount Aqua sesuai dengan permintaan pasar untuk area di Langsa b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari Bussines Distributor Depo Langsa ialah membentuk tim penjualan, serta mengumpulkan data dan informasi mengenai produksi Mount Aqua yang dipasarkan. Memasarkan Produk Mount Aqua dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Tanggung jawab dari Bussines Distributor ialah mempertanggungjawabkan kegiatan pemasaran internal kepada bagian Area Sales Manager. 9. Bussines Distributor Depo Takengon a. Tujuan Jabatan Mendistribusikan barang atau produk Mount Aqua sesuai dengan permintaan pasar untuk area di Langsa b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari Bussines Distributor Depo Takengon ialah membentuk tim penjualan, serta mengumpulkan data dan informasi mengenai produksi Mount Aqua yang dipasarkan. Memasarkan Produk Mount Aqua dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Tanggung jawab dari Bussines Distributor ialah mempertanggungjawabkan kegiatan pemasaran internal kepada bagian Area Sales Manager. 10. Material Management a. Tujuan Jabatan Menangani masalah yang terjadi diproses produksi b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari material management ialah untuk menerima penerimaan dan pemasukan bahan baku yang masuk dan keluar. Sedangkan untuk tanggung jawab dari material management ialah untuk mengelola pengadaan bahan baku dari supplier (pembelian) dan kemudian menangani inventori bahan baku, dari penyimpananan untuk barang yang sedang diproses hingga inventori barang yang telah ada selesai diproduksi (barang jadi). 11. Procurement a. Tujuan Jabatan Menangani pembelian dan pergudangan merupakan inti dari SupplyChain Management yang mutlak penting bagi keberlangsungan organisasi. b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari Procurement bertugas untuk mengefisienkan pembelian dan menjaga keberlangsungan stock saja tetapi juga “managing Supply Base”. Sedangkan Tanggung Jawab dari Procurement bertanggung jawab atas segala kerusakan barang yang input dan output. 12. Factory Manager a. Tujuan Jabatan Tujuan dari jabatan ini yaitu untuk melakukan kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan mengontrol atau mengkoordinasi kegiatan kerja atau operator di bagian proses produksi. b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Factory Manager mempunyai tugas yaitu untuk mengatur jalannya produksi sebuah perusahaan agar beroperas dengan baik dan efisien. Sedangkan untuk Tanggung Jawabnya ialah menyelenggarakan proses produksi beserta hasilnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 13. Production a. Tujuan Jabatan Tujuan dari jabatan Production yaitu untuk mengkoordinasi penggunaan sumber – sumber daya produksi agar mampu berjalan dengan yang diharapkan atau sesuai tujuan perusahaan. b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Bagian Production mempunyai tugas yaitu untuk melakukan kegiatan yang dilakukan oleh mandor atau pelaksana produksi agar mencapai proses produksi agar mencapai proses produksi dengan baik dan berjalan lancar. Tanggung Jawab atas segala keterkaitan dengan operator waktu bekerja atau pelaksana proses produksi dengan baik dengan cara lancar. 14. Technical Services a. Tujuan Jabatan Tujuan Jabatan Technical Services ialah mengatasi segala masalah yang muncul pada saat sedang berjalannya proses produksi seperti : Kerusakan pada mesin. b. Tugas Jabatan dan Tanggung jawab Tugas dari Technical services ialah mengatur karyawan di bagian kerusakan atau perawatan mesin. Sedangkan tanggung jawabnya ialah menetapkan strategi, penentuan gugus dan Tanggung Jawab serta penetapan anggaran, pembagian area, supervisi. 15. Warehouse a. Tujuan Jabatan Tujuan Jabatan warehouse yaitu untuk mengontrol stock barang dan bahan baku baik itu input atau output. b. Tugas Jabatan dan Tanggung jawab Tugas dari warehouse ialah untuk mengendalikan produk akhir yang di input ke gudang. Sedangkan Tanggung Jawabnya ialah yaitu menandatangani semua data input dan output setiap produksi yang dilakukan oleh operator, mengecek kembali data masukan proses produksi harian dan menyerahkan kepada atasan jabatan di bagian Factory manager. 16. Finance and Tax a. Tujuan Jabatan Tujuan Jabatan Finance and Tax untuk mempersiapkan seluruh dokumentasi yang berhubungan dengan faktur penjualan, buku penjualan dan saldo piutang dan memastikan bahwa seluruh dokumen tersebut dilaporkan dengan akurat dan tepat waktu. b. Tugas Jabatan dan Tanggung jawab Tugas dari Finance and Tax ialah : 1. Menerima pelunasan piutang dan membuat laporan pelunasan dan menyerahkan kepada General Manager 2. Berperanan langsung terhadap urusan keuangan dan persiapan analisa operasional perusahaan, termasuk laporan keuangan dan dan interim terjadwal. Bertanggung jawab terhadap perencanaan dn kebijakan dibidang keuangan, praktek akuntansi. Tanggung jawab dari Finance and Tax ialah : 3. Mengatasi Akuntasi biaya dan pengawasan terhadap anggaran yang diterapkan oleh perusahaan. 4. Menyiapkan faktur pajak penjualan bagi yang memerlukannya. Adapun pembagian dari Tugas Finance and Tax : 5. All Account Recivable 6. All Account Payable 17. GA / HRD (General Affair / Human Resources Of Development) a. Tujuan Jabatan Tujuan Jabatan GA / HRD ialah menangani urusan yang umum seperti masalah keamanan, ketertiban di lokasi pabrik dan menjaga keharmonisan pada PT. Ima Montaz Sejahtera. b. Tugas Jabatan dan Tanggung jawab Tugas dari GA / HRD ialah menyusun, merencanakan, serta mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektifa dan efesien. Sedangkan Tanggung jwabnya ialah Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di lingkungan pabrik, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan pada PT. Ima Montaz Sejahtera. 18. General Admin / Legal a. Tujuan Jabatan Tujuan dari jabatan General admin ialah mengontrol absensi karyawan, gaji karyawan dan kerja lembur karyawan. Membantu tugas GA/HRD dalam menjalankan segala aktivitas dokumentasi dan administrasi. b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari General admin ialah membantu staff administrasi, melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyediaam fasilitas dan layanan administrasi perkantoran sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan. Sedangkan tanggung jawabnya ialah bertanggung jawab atas segala peraturan yang ditetapakan oleh GA/HRD yang menyangkut dengan data gaji karyawan, absensi harian kerja karyawan dan absensi kerja lembur karyawan. 19. Security a. Tujuan Jabatan Tujuan dari jabatan security ialah menangani masalah ketertiban dan keamanan di seluruh area pabrik PT. Ima Montaz Sejahtera. b. Tugas Jabatan dan Tanggung Jawab Tugas dari security ialah melaksanakan pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja sesuai dengan oenempatan di lokasi masing-masing melakukan pemeriksaan pada tamu yang akan masuk ke area pabrik. Sedangkan Tanggung Jawabnya ialah mentaati semua perintah yang diterapkan pada PT. Ima Montaz Sejahtera untuk kepentingan dan keamanan dan keharmonisan pabrik. 4.1.3 Karakteristik Responden Data dalam penelitan ini diperoleh dari wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada 97 orang karyawan PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe yang menjadi responden, data yang diperoleh dari hasil kuesioner diolah dengan program SPSS. Dalam penelitian ini karakteristik responden dikelompokkan dalam beberapa kategori yaitu: jenis kelamin, status pernikahan, umur, pendidikan terakhir, masa kerja dan pendapatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid LAKI_LAKI 76 78.4 78.4 78.4 PEREMPUAN 21 21.6 21.6 100.0 Total 97 100.0 100.0 Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin laki – laki berjumlah 76 orang atau 78,4% responden, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21 orang atau 21,6% responden. Sehingga peran dalam menyelesaikan tugas – tugas lapangan yang ada pada PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe yang lebih banyak berperan yaitu laki - laki. Selanjutnya dapat kita lihat karakteristik responden berdasarkan umur pada Tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid <20 2 2.1 2.1 2.1 >21s/d25 28 28.9 28.9 30.9 >26s/d30 36 37.1 37.1 68.0 >31s/d35 10 10.3 10.3 78.4 >36s/d40 21 21.6 21.6 100.0 Total 97 100.0 100.0 Berdasarkan Tabel 4.3, dapat kita melihat bahwa responden yang berusia < 20 Tahun berjumlah 2 orang atau 2,1% responden, sedangkan yang berusia 21 - 25 Tahun berjumlah 28 orang atau 28,9% responden, kemudian yang berusia 26 - 30 Tahun berjumlah 36 orang atau 37,1%, selanjutnya responden yang berusia 31 – 35 Tahun berjumlah 10 orang atau 10,3% responden, dan yang berusia 36 - 40 Tahun berjumlah 21 orang atau 21,6% responden. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa secara umum umur karyawan yang ada pada PT. Ima Montaz Sejahtera masih berada pada umur yang sangat produktif dan termotivasi. Selanjutnya dapat kita lihat karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir pada Tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan_Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMU sederajat 66 68.0 68.0 68.0 DII,DIII,DIV 21 21.6 21.6 89.7 S1 10 10.3 10.3 100.0 Total 97 100.0 100.0 Berdasarkan Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan terakhir SMA/Sederajat berjumlah 66 orang atau 68,0% responden, sedangkan yang berpendidikan terakhir Diploma berjumlah 21 orang atau 21,6% responden, dan yang berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) berjumlah 10 orang atau 10,3% responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir karyawan PT. Ima Montaz Sejahtera lebih besar pada tingkat SMU sederajat. Selanjutnya dapat kita lihat karakteristik responden berdasarkan pendapatan pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Pendapatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1juta s/d 3juta 75 77.3 77.3 77.3 3juta s/d 6juta 12 12.4 12.4 89.7 6juta s/d 9juta 10 10.3 10.3 100.0 Total 97 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahuii bahwa responden yang pendapatan perbulan Rp 1juta – Rp3juta berjumlah 75 orang atau 77,3% responden, dan yang memiliki pendapatan perbulan Rp3juta – 6juta berjumlah 12 orang atau 12,4%, pendapatan perbulan 6juta – 9juta berjumlah 10 orang atau 10,3% responden, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum karyawan yang memiliki pendapatan perbulan Rp1juta – 3juta lebih besar dibanding dengan yang lainnya. Selanjutnya dapat kita lihat karakteristik responden berdasarkan bidang kerja pada Tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Bidang_Kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kualitas 3 3.1 3.1 3.1 Produksi 38 39.2 39.2 42.3 Logistik 15 15.5 15.5 57.7 staff/kantor 22 22.7 22.7 80.4 Keamanan 11 11.3 11.3 91.8 Transportasi 6 6.2 6.2 97.9 pemasaran/marketing 2 2.1 2.1 100.0 Total 97 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.5 dapat kita ketahui bahwa jumlah responden yang berkerja di bidang kualitas sebesar 3 orang atau 3.1%, dan yang bekerja di bidang produksi sebesar 38 orang atau 39,2%, dan yang bekerja di bidang logistik 15 orang atau 15,5%, dan yang bekerja di bidang staff atau perkantoran berjumlah 22 orang atau 22,7% , yang bekerja di bidang keamanan 15 orang atau 11,3%, dan dibidang transportasi 6 oarang atau 6,2%, sedangkan yang bekerja di bidang pemasaran yaitu 2 orang atau 2,1%. 4.1.4 Analisis Deskriptif Jawaban Responden 1. Deskriptif Jawaban Responden Terhadap Variabel Diklat Deskriptiif jawaban responden variabel diklat adalah desjripsi mengenai jawaban responden tentang item-item pernyataan variabel diklat yang dipakai dalam penelian ini yang bertujuan mencari informasi terhadap pernyataan responden untuk variabel diklat. Seperti terlihat pada tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.6 Deskriptif Jawaban Responden Terhadap Variabel Diklat Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Pedidikan anda sesuai dengan bidang pekerjaan yang dijalani 97 3,56 0,82 Fasilitas pelatihan dan pendidikan yang diterima sudah cukup 97 3,61 0,74 Waktu pelatihan yang anda ikuti sudah memadai 97 3,47 0,87 Pemberian pelatihan sudah sangat terarah 97 3,91 0,90 Pemberian pelatihan sudah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan 97 3,79 0,92 Valid N (listwise) 97 3,67 0,58 Sumber output berdasarkan SPSS (diolah 2014) Berdasarkan data tabel 4.6 dari jumlah responden 97 orang dapat dijelaskan bahwa nilai rata – rata (mean) jawaban responden tentang variabel diklat sebesar 3,67. Apabila dihubungkan dengan skala yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju, maka kategori jawban responden secara rata – rata berada pada skala melebihi (3) atau pada kondisi netral artinya responden memberikan pernyataan biasa saja terhadap variabel diklat sebagai pernyataan dalam kuesioner mengenai variabel diklat. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa diklat secara umum biasa saja terhadap motivasi kerja karyawan. Sementara nilai standard deviasi atau tingkat penyimpangan data yang ada sebesar 0,58 yang mempunyai ari tingkat kesalahan/penyimpangan data sangat kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang ada dalam variabel diklat telah sangat baik artinya dengan kesalahan yang sangat kecil. 2. Desriptif Jawaban Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja Deskriptiif jawaban responden variabel lingkungan kerja adalah desjripsi mengenai jawaban responden tentang item-item pernyataan variabel lingkungan kerja yang dipakai dalam penelian ini yang bertujuan mencari informasi terhadap pernyataan responden untuk variabel lingkungan kerja. Seperti terlihat pada tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.7 Deskriptif Jawaban Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Fasilitas kerja yang disediakan perusahaan sudah sesuai kebutuhan 97 3,68 0,72 Suhu udara ruang kerja sudah cukup nyaman 97 3,79 0,62 Ruang kerja yang disediakan perusahsaan sudah cukup nyaman untuk melaksanakan aktivitas kerja 97 3,86 0,67 Keamanan ditempat kerja anda terjamin. 97 3,72 0,78 Hubungan antar karyawan terjalin dengan baik 97 3,75 0,85 Valid N (listwise) 97 3,76 0,49 Sumber output berdasarkan SPSS (diolah 2014) Berdasarkan data tabel 4.7 dari jumlah responden 97 orang dapat dijelaskan bahwa nilai rata – rata (mean) jawaban responden tentang variabel lingkungan kerja sebesar 3,76. Apabila dihubungkan dengan skala yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju, maka kategori jawaban responden secara rata – rata berada pada skala melebihi (3) atau mendekati (4) yaitu setuju pada kondisi netral artinya responden memberikan pernyataan biasa saja terhadap variabel lingkungan kerja sebagai pernyataan dalam kuesioner mengenai variabel lingkungan kerja. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja secara umum melebihi biasa saja terhadap motivasi kerja karyawan. Sementara nilai standard deviasi atau tingkat penyimpangan data yang ada sebesar 0,49 yang mempunyai arti tingkat kesalahan/penyimpangan data sangat kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang ada dalam variabel diklat telah sangat baik artinya dengan kesalahan yang sangat kecil. 3. Desriptif Jawaban Responden Terhadap Variabel kompensasi Deskriptiif jawaban responden variabel kompensasi adalah desjripsi mengenai jawaban responden tentang item-item pernyataan variabel kompensasi yang dipakai dalam penelian ini yang bertujuan mencari informasi terhadap pernyataan responden untuk variabel kompensasi. Seperti terlihat pada tabel 4.8 dibawah ini: Tabel 4.8 Deskriptif Jawaban Responden Terhadap Variabel kompensasi Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Gaji yang diterima sudah melebihi standard UMK 97 3,48 0,80 Mendapat insentif sesuai dengan prestasi kerja 97 3,60 0,86 Tunjangan yang diberikan sesuai dengan apa yang diharapkan 97 3,51 0,99 Mendapat jaminan sosial berupa tunjangan kesehatan 97 3,49 0,95 Valid N (listwise) 97 3,52 0,69 Sumber output berdasarkan SPSS (diolah 2014) Berdasarkan data tabel 4.8 dari jumlah responden 97 orang dapat dijelaskan bahwa nilai rata – rata (mean) jawaban responden tentang variabel kompensasi sebesar 3,52. Apabila dihubungkan dengan skala yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju, maka kategori jawaban responden secara rata – rata berada pada skala melebihi (3) atau mendekati (4) yaitu setuju, pada kondisi netral artinya responden memberikan pernyataan biasa saja dan cenderung ke (4) yaitu setuju terhadap variabel kompensasi sebagai pernyataan dalam kuesioner mengenai variabel kompensasi. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kompensasi secara umum melebihi biasa saja. Sementara nilai standard deviasi atau tingkat penyimpangan data yang ada sebesar 0,69 yang mempunyai arti tingkat kesalahan/penyimpangan data yang mulai muncul sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang ada dalam variabel kompensasi telah baik artinya dengan kesalahan yang kecil. 3. Desriptif Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Deskriptiif jawaban responden variabel kompensasi adalah deskripsi mengenai jawaban responden tentang item-item pernyataan variabel kompensasi yang dipakai dalam penelian ini yang bertujuan mencari informasi terhadap pernyataan responden untuk variabel kompensasi. Seperti terlihat pada tabel 4.9 dibawah ini: Tabel 4.9 Deskriptif Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Anda selalu hadir tepat waktu sesuai jadwal kerja 97 3,75 0,77 Anda memilki inisiatif dalam menghadapi kesulitan peerjaan 97 3,71 0,76 Anda senantiasa berupaya mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaan 97 3,83 0,77 Anda mempunyai minat yang tinggi dalam bekerja 97 3,74 0,91 Selalu menyelesaikan tugas sesuai standard perusahaan 97 3,88 0,96 Valid N (listwise) 97 3,78 0,57 Sumber output berdasarkan SPSS (diolah 2014) Berdasarkan data tabel 4.9 dari jumlah responden 97 orang dapat dijelaskan bahwa nilai rata – rata (mean) jawaban responden tentang variabel motivasi sebesar 3,78. Apabila dihubungkan dengan skala yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju, maka kategori jawaban responden secara rata – rata berada pada skala melebihi (3) atau mendekati (4) yaitu setuju, pada kondisi netral artinya responden memberikan pernyataan biasa saja dan cenderung ke (4) yaitu setuju terhadap variabel motivasi sebagai pernyataan dalam kuesioner mengenai variabel motivasi. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi secara umum melebihi biasa saja. Sementara nilai standard deviasi atau tingkat penyimpangan data yang ada sebesar 0,57 yang mempunyai arti tingkat kesalahan/penyimpangan data yang mulai muncul sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang ada dalam variabel motivasi telah baik artinya dengan kesalahan yang kecil. 4.2 Uji Validitas dan Realibilitas 4.2.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Setiap faktor dianggap valid jika menghasilkan faktor loading diatas 0,50 menunjukkan bahwa indikator – indikator tersebut merupakan suatu kesatuan alat ukur yang mampu mengukur suatu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya dapat diprediksi hal ini sependapat dengan (Nunnaly dalam Ghozali, 2005:40). Tabel 4.10 Uji Validitas Variable Item Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted x1.1 81.4000 66.522 .334 .827 x1.2 81.3485 65.977 .431 .824 Diklat x1.3 81.4928 65.649 .372 .826 x1.4 81.0495 67.265 .243 .832 x1.5 81.1732 66.516 .289 .830 x1 81.2928 65.992 .565 .820 x2.1 81.2866 68.194 .248 .831 Lingkungan kerja x2.2 81.1732 67.181 .402 .825 x2.3 81.1010 67.241 .366 .826 x2.4 81.2454 68.315 .214 .832 x2.5 81.2144 64.642 .462 .822 x2 81.2041 66.811 .582 .821 x3.1 81.4825 67.258 .289 .829 x3.2 81.3588 64.729 .451 .822 Kompensasi x3.3 81.4515 62.986 .493 .820 x3.4 81.4722 67.030 .240 .833 x3 81.4392 65.250 .531 .820 y1 81.2144 67.834 .256 .830 Motivasi y2 81.2557 66.986 .332 .827 y3 81.1320 65.033 .488 .821 y4 81.2247 64.310 .447 .822 y5 81.0804 63.845 .449 .822 Y 81.1814 65.218 .667 .817 Sumber data: output berdasarkan SPSS (diolah 2014) Dari tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa nilai Corrected Item-TotalCorrelation masing – masing item yang diajukan dalam kuesioner memiliki nilai lebih besar dari 0,5 (5%), sehingga seluruh item pertanyaan dapat dikatakan valid, ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Setiap faktor dianggap valid jika menghasilkan faktor loading diatas 0,50 menunjukkan bahwa indikator – indikator tersebut merupakan suatu kesatuan alat ukur yang mampu mengukur suatu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya dapat diprediksi hal ini sependapat dengan (Nunnaly dalam Ghozali, 2005:40) 4.2.2 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi (konsisten) atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2005). Acuan tingkat reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Ghazali (2005) yang menunjukkan bahwa konstruk atau variabel dapat dikatan reliabel jika memilik nilai Cronbach Alpha > 0,60. Tabel Uji Reabilitas 4.11 No Variabel Cronbach Alpha N of item 1 Diklat( X1) 715 4 2 Lingkungan kerja (X2) 685 5 3 Kompensasi(X3) 771 4 4 Motivasi(X4) 708 5 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat kita melihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk independent variable yaitu variabel Diklat (X1) sebesar 0,715 atau 71,5%, sehingga pada variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai X1 0,715 > 0,60, jadi variabel X1 dapat dikatakan reliabel, Lingkungan kerja (X2) sebesar 0,685 atau 68,5%, sehingga pada variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai X2 0,68 > 0,60, jadi variabel X2 dapat dikatakan reliabel. Kompensasi (X3) sebesar 0,771 atau 77,1%, sehingga pada variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai X3 0,771 > 0,60, jadi variabel X3 dapat dikatakan reliabel. sedangkan untuk dependent variable yaitu variable motivasi (Y1) sebesar 0,708 atau 70,8%, sehingga pada variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai Y 0,708 > 0,60, jadi variabel Y dapat dikatakan reliabel. Dari hasil data yang diolah melalui SPSS dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel yang diteliti sudah reliabel. 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. (Ghozali, 2005:110). Ada dua cara untuk mendetekeksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis gambar berupa plot dan uji statistik. Berikut adalah hasil dari olah data yang dilakukan dari uji normalitas, dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut : Tabel 4.12 Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test x1 x2 x3 Y N 97 97 97 97 Normal Parametersa,,b Mean 3.6742 3.7629 3.5278 3.7856 Std. Deviation .58688 .49103 .69702 .57318 Most Extreme Differences Absolute .161 .201 .226 .233 Positive .104 .139 .136 .111 Negative -.161 -.201 -.226 -.233 Kolmogorov-Smirnov Z 1.586 1.978 2.229 2.299 Asymp. Sig. (2-tailed) .013 .001 .000 .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari hasil uji kolmogorov-smirnov dapat disimpulkan bahwa hasil regresi memenuhi asumsi normalitas dapat dilihat melalui nilai pada Most Extreme Differences Absolute dengan ketentuan apabila probabilitas > 0,05, maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. Dari hasil olah data dapat dilihat pada nilai X1 sebesar 0,161, maka dapat dikatakan H0 diterima, dapat dikatakan data terdistribusi secara normal. Selanjutnya, pada nilai X2 sebesar 0,201 maka dapat dikatakan H0 diterima, pada nilai X3 sebesar 0,226 maka dapat dikatakan H0 diterima , dapat dikatakan data terdistribusi secara normal. Kemudian pada nilai Y1 sebesar 0,233, maka dapat dikatakan H0 diterima, dapat dikatakan data terdistribusi secara normal. Selanjutnya untuk melihat hasil uji Normalitas grafik normal P-Plot dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini : Gambar 4.1 Uji Normalitas P - Plot Setelah melihat hasil Gambar 4.1 Normal P-Plot maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas karena pada grafik normal P-Plot rerlihat titik – titik mendekati garis dan menyebar disekitar garis diagonal dan menunjukkan hasil yang sangat signifikan. 4.3.2 Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2005:92) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel – variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji ini dilakukan dengan melihat Tolerance dan Variance Inflation factor (VIF). Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1/Tolerance). Jika nilai tolerance atau nilai Variance inflaction Factor (VIF) >0,10 berarti dapat disimpulkan adanya multikolinearitas. Namun sebaliknya jika hasil perhitungan nilai nilai tolerance atau nilai Variance inflaction Factor (VIF) <0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independent. Untuk melihat hasil dari olah data uji multikoliearitas dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .909 .501 1.814 .073 x1 .121 .087 .124 1.389 .168 .921 1.085 x2 .628 .100 .538 6.256 .000 .995 1.005 x3 .019 .074 .023 .259 .796 .920 1.087 a. Dependent Variable: y Dari tabe 4.9 dapat diketahui niai tolerance diklat (X1) yaitu sebesar 0,921 > 0,1, lingkungan kerja (X2) yaitu sebesar 0,995 > 0,1, dan kompensasi (X3) sebesar 0,920 > 0,1.dan nilai VIF masing – masing variabel yaitu diklat (X1) yaitu sebesar 1,085 < 0,10, lingkungan kerja (X2) yaitu sebesar 1,005 < 0,10, dan kompensasi (X3) sebesar 1,087 < 0,10, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data – data yang di pergunakan dalam penelitian ini terbebas dari gejala multikolinearitas, sehingga baik digunakan dalam proses analisis regresi. 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2005:105), menyatakan bahwa pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari variance dan residual atau pengamatan lainnya. Jika Variance dan residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk melihat heteroskedastisitas, peneliti menggunakan atau melihat grafik scatterplot antara lain prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residuanya (SRESID). Jika terbentuk pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas tetapi jika titik – titik dalam gambar tersebar ke seluruh arah maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar dari hasil oleh data uji heteroskedastisitas : Gambar 4.2 Dependent Variabel Y Uji Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik - titik tersebar ke berbagai arah, baik diatas maupun bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga layak dipakai untuk memprediksi motivasi karyawan PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe berdasarkan variabel Diklat, Lingkungan Kerja, dan Kompensasi. 4.4 Hasil Anlisis Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel diklat dan lingkungan kerja dan kompensasi mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan analisis dua jalur yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS untuk menguji pengaruh pada sub struktual kedua. Untuk mengetahui hubungan antara variabel Diklat (X1), Lingkungan kerja (X2), dan Kompensasi (X3) terhadap Motivasi karyawan (Y1) dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.14 Hasil R Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .562a .315 .293 .48183 .315 14.284 3 93 .000 a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y Hubungan antara variabel Diklat (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Motivasi Kerja (X3) terhadap Motivasi kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari koefesien korelasi (R). Dari pengolahan data penelitian hasil R sebesar 0,562. Sebagaiman dijelaskan pada hasil analisis regresi linear berganda menurut Young (1982), ukuran suatu korelasi dinyatakan sebagai berikut : 1. < 0,20 (baik plus maupun minus) menunjukkan tidak adanya hubungan. 2. 0,20 s/d 0,40 (baik plus maupun minus) menunjukkan tingkat hubungan yang rendah. 3. 0,40 s/d 0,70 (baik plus maupun minus) menunjukkan tingkat hubungan yang substansial. 4. 0,70 s/d 1,00 (baik plus maupun minus) menunjukkan tingkat hubungan yang tinggi. Ini berarti hubungan antara Diklat (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap Motivasi Kerja karyawan (Y) adalah substansial yaitu dengan hubungan (R) sebesar 0,562 atau 56,%. Tabel 4.15 Dependent Variabel Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .909 .501 1.814 .073 x1 .121 .087 .124 1.389 .168 x2 .628 .100 .538 6.256 .000 x3 .019 .074 .023 .259 .796 a. Dependent Variable: y Kemudian berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan nilai konstanta 0,909, Diklat (X1) 0,124, Lingkungan Kerja (X2) 0,538, dan Kompensasi (X3) sebesar 0,23. Secara persamaan dapat ditulis : Y = 0,909 + 0,124 X₁ + 0,538 X2 + 0,023 X3 + e Nilai konstanta () jika variabel Diklat (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Kompensasi (X3) dianggap konstan maka variabel Motivasi Kerja karyawan (Y) sebesar 0,909 Koefesien regresi untuk variabel Diklat (X1) sebesar 0,124, variabel Lingkungan kerja (X2) sebesar 0,538 sedangkan pada variabel Kompensasi (X3) sebesar 0,023 dianggap konstan. Untuk melihat kontribusi antara Diklat (X1) Lingkungan Kerja (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap Motivasi Kerja karyawan (Y) dapat dilhat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4.16 Anovab Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.949 3 3.316 14.284 .000a Residual 21.591 93 .232 Total 31.540 96 a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y Untuk melihat pengaruh secara simultan antara variabel Diklat (X1), Lingkungan kerja (X2) dan Kompensasi (X3) terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil uji F dimana hasilnya sebesar 14,284 dengan tingkat probabilitasnya 0,000 (sangat signifikan), dikarenakan probabilitas lebih rendah daripada 0,05 maka model regresi ini dapat dikatakan bahwa Diklat, Lingkungan kerja dan Kompensasi secara bersama – sama berpengaruh sangat signifikan terhadap motivasi kerja karyawan PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe. Tabel 4.17 Pengaruh secara Parsial Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .909 .501 1.814 .073 x1 .121 .087 .124 1.389 .168 x2 .628 .100 .538 6.256 .000 x3 .019 .074 .023 .259 .796 a. Dependent Variable: y Pada Tabel 4.16 dapat kita lihat dimana X1 memiliki nilai pengaruh sebesar 0,124 dengan tingkat signifikan sebesar 0,168. Dari variabel X1 dapat kita lihat bahwa variabel diklat (x1) memiliki pengaruh sebesar 0,124 terhadap variabel motivasi kerja (Y) tetapi tidak signifikan. Hal ini terbukti pada nilai signifikan variabel X1 0,168 < 0,05. Pada variabel lingkungan kerja (X2) memiliki nilai pengaruh sebesar 0,538 dengan nilai signikan 0,000. Dapat kita lihat bahwa variabel lingkungan kerja (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel motivasi kerja. Hal ini terbukti pada nilai signifikan variabel X2 0,000 < 0,05. dapat kita lihat dimana X3 memiliki nilai pengaruh sebesar 0,23 dengan tingkat signifikan sebesar 0,796. Dari variabel X3 dapat kita lihat bahwa variabel Kompensasi (X3) memiliki pengaruh sebesar 0,32 terhadap variabel motivasi kerja (Y) tetapi tidak signifikan. Hal ini terbukti pada nilai signifikan variabel X1 0,796 < 0,05. 4.5 Pembahasan Dari hasil regresi linier berganda diatas kita dapat melihat beberapa hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) diantaranya: 4.5.1 Pengaruh Diklat Terhadap Motivsi Kerja Seperti yang telah dikatakan Notoatmodjo (2003:2) Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan intelektual dan kepribadian manusia, dengan adanya pendidikan dan pelatihan para karyawan lebih terarah dalam menjalankan segala sesuatu yang menyangkut profesi mereka, bahkan tidak sedikit dari perusahaan – perusahaan besar yang menjadikan diklat sebagai acuan dalam pemberian promosi jabatan terhadap para karyawan. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan maka akan terbangun sikap – sikap yang dapat mengembangkan intelektual dan kepribadian para karyawan PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe, dimana indikator yang digunakan dalam penelutian ini terdiri dari, .instruktur atau pelatih, fasilitas pelatihan, jadwal pelatihan, media pelatihan materi pelatihan pemberian pelatihan atau tugas, pemberian pendidikan dan pelatihan seharusnya dapat menjadi motivasi bagi para karyawan karena dengan adanya diklat karyawan dapat bekerja lebih profesional sehingga dapat memberi nilai lebih bagi pihak perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, bahwa variabel diklat berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Ima Montaz Sejahtera dengha tingkat signifikansi 0,124 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel diklat berpengaruh positif, tapi tidak signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Ningsih (2010) yang berjudul Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap motivasi kerja Karyawan di PT. Antam tbk kantor pusat Tingkat pendidikan dan penelitian berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja, baik secara parsial maupun simultan. Ditambah dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Idham (2005) dengan Judul Pengaruh Pendidikan, Lingkungan Kerja Fisik dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Pertamina (Persero) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon. Alat Analisis yang digunakan yaitu Regresi Berganda. Hasil dari penelitian ini adalah Pendidikan dan pelatihan, lingkungan kerja fisik dan kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, baik secara parsial maupun simultan. Dan di perkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wahyuddin (2004) dengan Judul Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi,pendidikan dan Pelatihan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta. Alat Analisis yang digunakan yaitu Regresi Berganda. Hasil dari penelitian ini adalah Secara parsial pelatihan dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan kepemimpinan dan Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Secara simultan kepemimpinan, motivasi, pelatihan, dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 4.5.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Lingkungan kerja merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam kenyamanan para karyawan, dimana lingkugan kerja menurut Rivai (2006:165) adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan itu sendiri. Lingkungan kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu kerja, kebersihan, pencahayaan dan ketenangan, yang menjadi indikator dalam variabel lingkungan kerja ialah fasilitas kerja, suhu udara, ruang gerak yang di perlukan, keamanan kerja, hubungan karyawan. Apabila semua indikator lingkungan kerja dapat di penuhi oleh pihak perusahaan, terjadi kemungkinan bahwa ini merupakan suatu upaya agar dapat meningkatkan hasil kerja karyawan lebih positif sehingga dapat memberikan nilai yang lebih bagus karena hal ini dapat meningkatkan tingkat motivasi kerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe, hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh kebanyakan peneliti lain nya yaitu seperti yang dilakukan oleh Yuniardi (2004) Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Disiplin Kinerja Karyawan Hotel Nikki Denpasar. Alat Analisis yang digunakan yaitu Regresi Berganda. Hasil dari penelitian ini adalah Secara parsial kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dan seperti yang telah dilakukan oleh Purnomo (2007) dengan Judul Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara Alat Analisis yang digunakan yaitu Regresi Berganda. Hasil dari penelitian ini adalah Secara parsial hanya kepemimpinan saja yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sedangkan motivasi dan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Secara simultan kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dan sama hal nya seperti yang dilakukan oleh Lucky (2011) Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Semarang Alat Analisis yang digunakan yaitu Regresi Berganda. Hasil dari penelitian ini adalah Secara parsial hanya lingkungan kerja saja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Secara simultan, motivasi, dan lingkung. 4.5.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Kompensasi bagi para karyawan dalam mewujudkan motivasi merupakan sesuatu yang seharusnya diperhatikan, dimana Kompensasi, Faktor ini sangat mempengaruhi semangat kerja karyawan. Bagi seorang karyawan yang baru akan memasuki suatu perusahaan, maka imbalan yang baru akan diterima di perbandingkan dengan imbalan yang mungkin diterima pada perusahaan lain. Bagi karyawan yang sudah lama bekerja pada suatu perusahaan, imbalan yang telah diterimanya diperbandingkan dengan karyawan yang lain. Perbedaan imbalan yang menyolok baik antar karyawan maupun antar perusahaan dapat menggoyahkan semangat kerja karyawan. Menurut Suwatno (2001:105) Kompensasi adalah sebagai pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi, indikator dalam variabel ini adalah .gaji, insentif, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan. seharusnya dapat menjadi motivasi bagi para karyawan karena dengan adanya kompensasi karyawan dapat bekerja lebih termotivasi sehingga dapat memberi nilai lebih bagi pihak perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Ima Montaz Sejahtera Lhokseumawe, hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,796 < 0,05, ini seajalan dengan hasil penelitian yang saya jadikan sebagai acuan atas penelitian ini yaitu seperti yang dilakukan oleh Damayanti (2005) dalam penelitian nya yang berjudul pengaruh kompensasi, pendidikan, dan senioritas terhadap produktivitas kerja di lingkungan dinas kebersihan dan pertamanan kota Surakarta menjelaskan bahwa ada pengaruh positif dan tidak signifikan. Dan penelitian yang dilakukan oleh djodhi (2010) yang berjudul pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan (studi kasus pada PT. Bakrie Telekom Area Makassar) hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa gsmbsrsn kompensasi yang dipandang kurang oleh karyawan PT. Bakrie Telekom Area Makassar adalah masalah kompensasi langsung. Untuk pengaruh kompensasi terhadap kinerja hanya jenis kompensasi non finansial yang berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada level staff biasa. Namun pada level staff senior kompensasi tidak berpengaruh terhadap produktivitas. Untuk kompensasi finansial dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap produktivitas baik level staff maupun di level senior staff. Dan penelitian lain yang dilakukan Dedi (2013) dengan judul penelitian analisis pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada Perusahaan Air Minum Tirta Mon Pasee Kabupaten Aceh utara, alat analisis yang digunakan merupakan regresi linear berganda, hasil dari penelitian ini adalah kompensasi dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan secara positif, namun variabel motivasi dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan secara positif dan signifikan .

1 komentar:



  1. --
    Kepada Yth : Bapak/ Ibu

    Dear Custemer
    Purchasing and Import Departement

    Dengan Hormat,
    Perkenalkan kami dari PT.SEMPURNA JAYA GEMILANG INDONESIA mengajukan penawaran jasa kerjasama importasi dalam hal pengurusan pengeluaran barang Import di Kepabeanan baik via pelabuhan Tanjung Priok maupun Bandara Sukarno Hatta.
    Hendling kami adalah Sbb :
    I. IMPORT & EXSPORT
    -- Sea and Air Freight
    -- Customs Clearance Services
    -- Door to Door
    -- Undername Consignee
    -- Borongan
    -- PPJK Edi System --( Asuransi Import atau Exsport )
    II. DOMESTICS VIA LAUT
    -- Kapal--RORO--LCT--CARGO--DII
    III. VIA DARAT TRUCKING
    -- TRONTON-TREILER-LOBET-KUMETO-DOLY-FUSO-CDD-WINKBOK
    VI. UNTUK KUOTA BARANG BEKAS
    -- CRANE MOBIL - CRANE,EXCAVATOR PILING DRIVES
    Demikian penawaran ini kami ajukan kepada Perusahaan Bapak/Ibu pimpin semoga terjalin kerjasama dengan baik untuk yang akan datang,atasperhatiaannya kami ucapkan terima kasih.

    Thank​
    Bambang
    Hp.+6281213344936
    PT.SEMPURNA JAYA GEMILANG INDONESIA
    PPJK Customs Clearance-Service Door to Door- Undername Domestics Trucking Cdd dll.
    Office : Jl.Radin Inten lantai II No.85E Lt.2 Duren Sawit Jakarta Timur POS-13440
    Phone +6221 2284 6522
    Fax +6221 2284 6669 Wa.+628121303023

    BalasHapus