Jumat, 10 Januari 2014

Skripsi Manajemen SDM

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi yang sedang berkembang pada masa seperti  saat ini banyak terjadinya dampak pada persaingan tenaga kerja serta dalam dunia bisnis, keberlangsungan perusahaan sangat di tentukan oleh kinerja para karyawan perusahaan masing-masing. Para manajer dari perusahaan-perusahaan multinasional yang sangat besar hingga perusahaan-perusahaan domestik  yang sangat kecil menyatakan bahwa mengelola manusia secara efektif sangatlah penting untuk bisa sukses dalam pasar yang sangat kompetitif saat ini, untuk memperoleh dan sekaligus meningkatkan kinerja karyawan para manajer di haruskan untuk mengerti apa yang seharusnya di peroleh oleh dan di terima para karyawan serta seberapa besar yang mereka berikan kepada perusahaan. Hal itu dapat dilihat dari hasil kinerja dan kemampuan yang mereka berikan kepada perusahaan yang mana di dalam setiap tahun nya hasil produksi akan bertambah atau malah berkurang, semakin besar hasil produksi perusahaan maka semakin bagus juga kinerja dan kemampuan karyawan dalam bekerja, hal ini semua di dorong oleh adanya beberapa faktor yang menentukan yaitu pendidikan dan pelatihan, Kompensasi, Dan linkungan kerja yang baik dan nyaman.
Program pendidikan dan pelatihan merupakan sarana pembinaan dan pengembangan karir, melalui keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan, pegawai terpilih secara sadar dan berencana dipersiapkan oleh organisasinya untuk menerima tanggung jawab pekerjaan yang berbeda (rotasi) dan atau kedudukan jabatan yang lebih tinggi (promosi) pada waktu yang akan datang (future oriented), dan karenanya program pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu investasi sumber daya manusia (human invesment) yang sangat berharga bagi setiap organisasi (Lembaga Administrasi Negara, 2002).penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pada setiap unit kerja juga akan berhubungan dengan hakikat pendidikan dan pelatihan. Menurut Notoatmodjo (2003) Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan intelektual dan kepribadian manusia.
      Kompensasi, Faktor ini sangat mempengaruhi semangat kerja karyawan. Bagi seorang karyawan yang baru akan memasuki suatu perusahaan, maka imbalan yang baru akan diterima di perbandingkan dengan imbalan yang mungkin diterima pada perusahaan lain. Bagi karyawan yang sudah lama bekerja pada suatu perusahaan, imbalan yang telah diterimanya diperbandingkan dengan karyawan yang lain. Perbedaan imbalan yang menyolok baik antar karyawan maupun antar perusahaan dapat menggoyahkan semangat kerja karyawan.
      kompensasi Menurut Moekijat sebagai berikut: "as the and equitable remuniration of personal for their contribution to organization objectives" (Kompensasi adalah sebagai pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi (Suwatno, 2001 : 105). Lingkungan kerja juga dapat memberi pengaruh terhadap motivasi para karyawan menurut para ahli Lingkungan Kerja atau lokasi kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Robbins, 2003). Lingkungan kerja menurut Rivai (2006:165) adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan itu sendiri. Lingkungan kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu kerja, kebersihan, pencahayaan dan ketenangan. Menurut Nitisemito (2008:183). lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, misalnya kebersihan, fasilitas, dan lain-lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah faktor-faktor fisik yang ada disekitar pekerjaan yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan padanya. Kemudian dapat dipahami bahwa lingkungan kerja sangat besar pengaruhnya terhadap kebiasaan-kebiasaan karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Apabila lingkungan kerja yang ada di sekitar karyawan baik, maka karyawan akan mempunyai disiplin kerja yang tinggi dan otomatis akan terjalin kerja sama yang baik dalam perusahaan sehingga akan berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Tetapi, apabila lingkungan kerja yang ada di sekeliling karyawan buruk maka akan menyebabkan rendahnya disiplin kerja sehingga kepuasan kerja akan menurun yang dapat mempengaruh motivasi karyawan.
Ruang lingkup (objek) dalam penelitian adalah PT Ima montaz sejahtera perusahaan ini memproduksi minuman mineral yang di pasarkan hampir ke seluruh aceh,setiap hari nya perusahaan ini memproduksi minuman yang kemasan cup 240 ml sebanyak 1,25.000 cup, sedangkan kemasan botol medium 600 ml sebanyak 36,000 botol untuk sehari, sedangkan botol large 1500 ml 36,000, masing-masing dari karyawan memiliki sif untuk bekerja dalam satu hari PT Ima montaz membagi 3 sif, produksi tersebut terhitung dalam 3 sif.
Ada kala nya juga total produksi tersebut menurun dan naik secara berkala, hal ini di sebabkan oleh faktor  fasilitas mesin produksi yang belum memenuhi kuota, melalui wawancara yang di tanyakan langsung kepada karyawan yaitu salah seorang dari operator mesin produksi ada beberapa mesin yang belum dapat di gunakan secara optimal mesin ini hanya di pakai ketika perusahaan mendesak untuk operasi produksi untuk memenuhi kuota permintaan, dan sedangkan mesin yang sering di gunakan sering terjadi kerusakan sehingga karyawan tidak dapat bekerja, selain itu fasilitas untuk kenyamanan karyawan dalam bekerja juga kurang di perhatikan sehingga karyawan bekerja di bawah ambang kenyamanan mereka,  ini menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan kurang di perhatikan.
Lain hal nya mengenai kompensasi yang di berikan, karyawan mengakui perusahaan kurang peduli terhadap kesejahteraan karyawan dalam memenuhi produktivitas perusahaan, walau upah mereka tidak pernah telat di berikan tapi mereka terkadang mengeluh mengenai ketentuan upah mereka yang tidak memenuhi standard serta kriteria UMR (upah minimum regional)  apalagi mereka tidak di motivasi oleh kompensasi mereka dalam bekerja jikalau ada itu juga uang saku lembur yang di berikan oleh pemilik perusahaan, bukan di tentukan olen manajemen perusahaan.
Penentuan jabatan yang ditentukan oleh pendidikan atau pelatihan menjadi hal yang tidak pernah di pedulikan oleh pihak perusahaan sehingga karyawan merasa tidak pernah di promosikan sama sekali dan tidak juga di beri pelatihan yang memadai mengenai kinerja mereka,setiap karyawan yang bekerja di PT.Ima montaz sejahtera tidak pernah merasakan nya,  mereka bekerja di bawah tekanan dan pengetahuan yang otodidak, ini di karenakan oleh para manejer tidak peduli akan karir serta peningkatan pengetahuan dan keinginan karyawan dalam pemberian pendidikan dan pelatihan yang cukup, Pendidikan serta pelatihan sering menjadi investasi bagi karyawan dalam bekerja ini merupakan salah satu pencapaian yang baik untuk meningkat kan motivasi karyawan, dimana perusahaan menginginkan produktivitas yang baik dan tinggi sedangkan karyawan berkeinginan dalam memiliki jabatan serta tingkat karir yang bagus sehingga dapat memenuhi kesejahteraan karyawan dalam bidang eksternal apabila suatu perusahaan tidak pernah peduli dalam hal ini semua karyawan akan bekerja di bawah tekanan sehingga dapat mengurangi motivasi mereka. Berikut Tabel 1.1 hasil perkembangan produksi air minum mineral (AMDK) PT Ima motaz sejahtera dalam jangka waktu lima tahun terakhir 2008-2012
Tahun
Cup 240 ml
medium 600 ml
Large 1500 ml
Total
2008
1,017,293
126,157
54,969
1,198,419
2009
853,308
146,884
57,723
1,057,915
2010
565,467
232,491
62,546
860,504
2011
592,487
331,592
62,553
986,632
2012
682,716
379,464
79,116
1,141,296

Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa adanya penurunan produksi yang terjadi pada tahun 2010 dari pada di bandingkan dari tahun 2009 dan di tahun 2008, Pada tahun 2008 total hasil produksi mencapai 1,198,419 sedangkan di tahun 2009 terjadi nya penurunan sebanyak 140,504 dari setiap hasil produksi dengan total yang demikian, tidak menutup kemungkinan juga di tahun 2010 hasil produksi juga semakin menurun di banding dari dua tahun terahir yaitu 860,504 ini merupakan total produksi terkecil dalam lima tahun terahir,hal ini sangat berpengaruh pada perusahaan,ini di karenakan adanya faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan itu sendiri baik itu yang di timbulkan perusahaan. Di tahun 2012 terjadi peningkatan produksi, peningkatan tersebut terjadi bukan di karenakan meningkat nya motivasi karyawan tapi di karenakan kebijakan dari pihak manajemen, pada satu sisi kita dapat melihat bahwa PT.Ima montaz sejahtera dapat meningkat kan produksi bukan di karenakan oleh pihak karyawan merasa termotivasi, tetapi peningkatan tersebut meningkat karena pengaruh tekanan para manajer yang mengharuskan karyawan untuk memproduksi.   
Hal ini sejalan dengan dinamika globalisasi dewasa ini yang menuntut perlunya keamanan dan kenyamanan SDM dalam bekerja. Tujuan dan efisiensi akan tercapai bila karyawan dalam pekerjaan itu melakukan pekerjaannymasing-masing dengan tenang, tentram, tidak khawatir akan ancaman yang mungkin menimpa pekerja (Wahyu hidayat, Sri suriko, Vendy, 2003 : 7)
              Selain kompensasi (non finansial) jaminan kesehatan ada beberapa hal lagi yang seharusnya diperoleh karyawan untuk merasakan kesejahteraan yang diberikan perusahaan kepada karyawan,sebagai bentuk timbal balik dari perusahaan yaitu dalam bentuk insentif, Insentif merupakan salah satu dari beberapa unsur yang dapat meningkatkan motivasi karyawan yang dapat membentuk produktivitas kerja yang maksimal, insentif yang diberikan kepada karyawan yaitu dalam bentuk uang.
            Walaupun insentif memberikan hal yang positif  bagi kinerja karyawan, tetapi para menejer harus memahami bahwa pemberian insentif dapat menimbulkan beberapa kesulitan dalam penetuannya, yaitu dalam penentuan seberapa layak ketepatan yang diberikan serta pengukuran kinerja atau prestasi kerja karyawan, Perusahaan menggunakan penilaian prestasi  kinerja bagpara karyawannya dengan maksud sebagai langkah administratif dan pengembangan. Secara administratif ,perusahaan dapat menjadikan penilaian kinerja sebagai acuan atau standar didalam membuat keputusan yang berkenaan dengan kondisi kerja  karyawan ,termasuk untuk promosi pada jenjang karier yang lebih tinggi, pemberhentian,dan penghargaan atau  penggajian.( wahyu hidayat,sri suriko,vendy).
            Upah   merupakan  masalah  yang menarik dan  penting bagi suatu perusahaan, karena upah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pekerja. Apabila upah yang diberikan oleh suatu perusahaan dirasa sudah sesuai dengan jasa atau pengorbanan yang diberikan maka karyawan akan tetap bekerja dan lebih giat dalam bekerja (Setiadi,2009)
            Motivasi kerja juga merupakan hal yang penting untuk terciptanya motivasi kerja yang optimal motivasi kerja dapat di artikan sebagai suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang dapat menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekwen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Motivasi kerja adalah refleksi dari sikap pribadi atau sikap kelompok terhadap kerja dan kerja sama. Apabila pekerja tampak merasa senang, optimis mengenai kegiatan dan tugas, serta ramah satu sama lain, maka karyawan itu dikatakan mempunyai motivasi yang tinggi. Sebaliknya, apabila karyawan tampak tidak puas, lekas marah, sering sakit, suka membantah, gelisah, dan pesimis, maka reaksi ini dikatakan sebagai bukti motivasi yang rendah. Motivasi kerja adalah kesediaan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan lebih baik. Dengan demikian, semangat kerja menggambarkan perasaan senang individu atau kelompok yang mendalam dan puas terhadap pekerjaan, kerja sama, dan lingkungan kerja serta mendorong mereka untuk bekerja secara lebih baik dan produktif.
motivasi kerja yang tinggi sangat penting bagi organisasi karena semangat kerja yang tinggi tentu dapat mengurangi angka absensi atau tidak bekerja karena malas serta dengan motivasi kerja yang tinggi dari buruh dan karyawan maka pekerjaan yang diberikan atau ditugaskan kepadanya akan dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat atau lebih cepat,sehingga memperoleh keuntungan dari sudut kecilnya angka kerusakan karena semakin tidak puas dalam bekerja, semakin tidak bersemangat dalam bekerja, maka semakin besar angka kerusakan dengan ada nya motivasi kerja yang tinggi otomatis membuat karyawan akan merasa senang bekerja sehingga kecil kemungkinan karyawan akan pindah bekerja ke tempat lain.
Indikasi yang menunjukkan kecenderungan umum rendahnya semangat kerja adalah rendahnya produktivitas, tingkat absensi yang tinggi, labour turnover yang tinggi, tingkat kerusakan yang tinggi, kegelisahan di mana-mana, tuntutan yang sering kali terjadi, dan pemogokan. Karakteristik semangat kerja karyawan dapat diketahui dari tiga indikator, yaitu disiplin, kerja sama, dan kepuasan kerja. Disiplin merupakan suatu keadaan tertib karena orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk dan taat pada peraturan yang ada serta melaksanakan dengan senang hati. Karyawan yang menuruti semua peraturan karena takut akan dihukum mencerminkan disiplin negatif. Sebaliknya, kepatuhan karyawan pada peraturan karena sadar akan fungsi peraturan tersebut untuk mencapai keberhasilan adalah mencerminkan disiplin yang positif. Dalam pengertian disiplin tersimpul dua faktor yang penting, yaitu faktor waktu dan faktor perbuatan.
Terdapat beberapa Faktor Yang Mempengaruhi motivasi kerja pertama menyangkut kepuasan di luar pekerjaan seperti pendapatan, rasa aman, dan kedudukan yang lebih tingi, kedua menyangkut kepuasan terhadap pekerjaan, yaitu minat kerja, peluang untuk maju, dan prestasi dalam organisasi, ketiga menyangkut kepuasan pribadi dan rasa bangga atas profesinya.
Cara yang ditempuh untuk meningkatkan motivasi kerja adalah memberikan kompensasi kepada tenaga kerja dalam porsi yang wajar, tetapi tidak memaksakan kemampuan perusahaan, menciptakan kondisi kerja yang menggairahkan semua pihak, memperhatikan kebutuhan yang berhubungan dengan spiritual tenaga kerja pada saat penyegaran sebagai media pengurangan ketegangan kerja dan memperkokoh rasa setia antara tenaga kerja dan manajemen, penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat, peran tenaga kerja mengembangkan aspirasi mendapatkan tempat yang wajar, dan memperhatikan hari esok para tenaga kerja.
Notoatmodjo(2003) Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan intelektual dan kepribadian manusia. Sedangkan menurut Hasibuan (2003) pendidikan dan pelatihan merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik tekhnis maupun manajerial.
Menurut penelitian sebelumnya chaisunah ani muttaqiyyatun yang berjudul pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan (study kasus pada PT Bank perkreditan rakyat shinta daya) menunjukkan ada nya pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan lingkungan kerja terhadap motivasi karyawan. Sedang menurut penelitian terdahulu yang lain menunujukkan ada nya pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan kompensasi serta promosi terhadap motivasi kerja karyawan di dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten karang anyar (nurini retno hartati  tru gunarsih).
Sedangkan menurut diniah damayanti,wahyudin ada nya pengaruh yang signifikan antara kompensasi,pendidikan dan senooritas terhadap produktivitas kerja karyawan dengan judul penelitian pengaruh kompensasi, pendidikan, dan senioritas terhadap produktivitas kerja dl lingkungan dinas kebersihan dan pertamanan kota Surakarta(Diniah damayanthi Wahyuddin)
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil penjelasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap motivasi kerja karyawan PT.Ima montaz sejahtera lhokseumawe.
2.      Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan  PT.Ima montaz sejahtera lhokseumawe.
3.      Bagaimana pengaruh lingkungan kerja  terhadap motivasi kerja karyawan  PT.Ima montaz sejahtera lhokseumawe.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap motivasi kerja karyawan PT.Ima montaz sejahtera lhokseumawe.
2.      Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan PT.Ima montaz sejahtera lhokseumawe.
3.      Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan PT.Ima montaz sejahtera lhokseumawe.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi:
1.      Kegunaan teoritis:
a.       Pengembangan ilmu pengetahuan.
b.      Sebagai sumber rujukan bagi penelitian berikutnya.
c.       Kepentingan  akademik.
2.      Kegunaan praktis:
a.       Bagi penulis,sebagai bahan perbandingan antara teori di bidang manajemen sumber daya manusia dengan faktanya. Memperkaya teori dan penelitian tentang motivasi dan disiplin kerja terhadap efektivitas kerja pegawai untuk pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia.
b.      Bagi perusahaan, diharapkan dapat berguna bagi instansi sehingga dapat membantu instansi tersebut dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia khususnya tentang pendiikan dan latihan, lingkungan kerja, kompensasi, dan motivasi.
c.       Bagi mahasiswa, harapkan semoga dapat menjadi referensi bagi penelitian lain yang berkaitan dengan diklat,lingkungan kerja,kompensasi, dan motivasi kerja  

      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar